Acara penjualan tahunan Black Friday sedang berlangsung, tetapi berita utama tahun ini lebih dari sekadar diskon. Mulai dari pemotongan harga barang elektronik yang besar hingga meningkatnya kekhawatiran terhadap praktik AI di perusahaan dan dorongan terhadap keamanan digital, hiruk pikuk belanja ini bersinggungan dengan permasalahan teknologi dan ketenagakerjaan yang sangat penting.
Penawaran Teknologi Mendominasi Black Friday
Pengecer besar seperti Best Buy dan Amazon memimpin dengan diskon besar. Penawaran mencakup penghematan pada TV dari merek seperti Hisense, TCL, Samsung, dan Sony, serta bundel untuk Nintendo Switch 2. Pembeli laptop disarankan untuk mempertimbangkan MacBook Air meskipun ada penawaran Black Friday yang menggiurkan untuk model lain. Notebook digital dan bahkan lemari es bergaya (seperti Rocco) juga mengalami penurunan harga.
Amazon Menghadapi Penolakan Karyawan Atas AI
Di balik kegembiraan konsumen, Amazon menghadapi hambatan internal. Lebih dari 1.000 karyawan telah menandatangani petisi melalui Karyawan Amazon untuk Keadilan Iklim, menyatakan keprihatinan serius terhadap peluncuran alat AI yang agresif oleh perusahaan. Kelompok ini menuduh adanya pendekatan yang “semua biayanya dapat dibenarkan”, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang implikasi etis dari penerapan AI yang cepat.
Pekerja Seks Meluncurkan Platform ‘Anti-OnlyFans’
Dalam perkembangan terpisah namun terkait, pekerja seks menciptakan platform alternatif, Hidden, untuk bersaing dengan OnlyFans. Langkah ini didorong oleh rasa frustrasi atas perubahan kebijakan OnlyFans baru-baru ini, termasuk pemeriksaan latar belakang wajib dan perluasan di luar konten dewasa. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kembali kendali atas keuntungan dan menjaga privasi para pelaku.
Keamanan Digital Menjadi Pusat Perhatian
Di tengah kekacauan penjualan, keamanan digital tetap menjadi perhatian penting. WIRED telah menerbitkan panduan ekstensif untuk “keamanan operasi” (opsec) untuk remaja dan orang dewasa, yang menguraikan cara melindungi data pribadi secara online. Panduan ini menggarisbawahi perlunya tindakan proaktif dalam lanskap digital yang semakin rentan.
Black Friday 2023 lebih dari sekedar diskon. Hal ini mencerminkan ketegangan yang lebih luas antara konsumerisme, praktik perusahaan, dan perjuangan untuk privasi dan hak-hak pekerja.
Konvergensi tren-tren ini menyoroti realitas kompleks yang ada di balik Black Friday. Saat konsumen mencari kesepakatan, industri teknologi menghadapi pengawasan etis dan individu harus menavigasi lingkungan digital yang terus berkembang.


























































