Black Friday 2023 menghadirkan beragam peluang konsumen dan ketegangan yang mendasarinya. Mulai dari promosi ritel yang agresif hingga meningkatnya kekhawatiran mengenai pengembangan AI di perusahaan-perusahaan teknologi besar, musim belanja liburan mencerminkan tren yang lebih luas dalam teknologi, tenaga kerja, dan privasi digital.
Penjualan Teknologi Mendominasi Black Friday
Best Buy dan Amazon memimpin dengan diskon besar untuk barang elektronik. Penawaran menonjol termasuk TV dari Hisense, TCL, Samsung, dan Sony, serta penjualan MacBook dan notebook digital. Pasar dipenuhi dengan promosi, sehingga sulit bagi konsumen untuk membedakan penghematan yang sebenarnya dari sensasi pemasaran.
- Hal penting: Pembeli harus berhati-hati dan membandingkan harga di beberapa retailer sebelum melakukan pembelian. Ketergesaan untuk mendapatkan kesepakatan sering kali menutupi nilai diskon yang sebenarnya.
Kekhawatiran Ketenagakerjaan di Amazon
Karyawan Amazon untuk Keadilan Iklim telah mengeluarkan peringatan tentang penerapan AI yang cepat di perusahaan tersebut, dengan alasan kekhawatiran atas pendekatan yang “dapat dibenarkan dengan semua biaya”. Lebih dari 1.000 pekerja telah menandatangani petisi yang mengungkapkan kekhawatiran mengenai implikasi etika dan ketenagakerjaan dari pengembangan AI yang tidak terkendali.
Kerusuhan ini menandakan meningkatnya ketegangan antara inovasi teknologi dan keselamatan pekerja. Dorongan untuk mencapai efisiensi melalui AI mungkin mengorbankan praktik dan pengawasan ketenagakerjaan yang adil.
Keamanan dan Privasi Digital
Di tengah hiruk pikuk belanja online, keamanan digital tetap menjadi perhatian penting. Panduan WIRED untuk keamanan operasi digital (OpSec) menekankan pentingnya melindungi data pribadi. Hal ini sangat relevan bagi remaja dan siapa pun yang rentan terhadap penipuan online.
- Saran praktis: Gunakan kata sandi yang kuat, aktifkan autentikasi dua faktor, dan waspada terhadap upaya phishing.
Alternatif dan Platform yang Sedang Berkembang
Pekerja seks membangun platform alternatif seperti Hidden untuk mendapatkan kembali kendali atas pendapatan mereka, sebagai respons terhadap kebijakan konten OnlyFans yang lebih ketat. Langkah ini menyoroti tantangan platform terpusat dan permintaan akan solusi terdesentralisasi yang dimiliki oleh pekerja.
Tren Konsumen dan Penawaran yang Berlebihan
Terlepas dari daya tarik diskon Black Friday, beberapa produk tetap terlalu mahal atau tidak diperlukan. Rekomendasi untuk “beli saja MacBook Air” dibandingkan MacBook Pro yang didiskon menunjukkan bahwa banyak penawaran tidak seberharga yang terlihat. Kulkas Rocco, meskipun bergaya, tidak memiliki fungsionalitas dan masih merupakan pembelian yang dipertanyakan.
Kesimpulan: Black Friday 2023 menampilkan titik temu antara konsumerisme, hak buruh, dan privasi digital. Meskipun pembeli bisa mendapatkan penghematan yang nyata, kesadaran kritis akan implikasi etika dan risiko keamanan sangatlah penting. Musim liburan berfungsi sebagai pengingat bahwa di balik diskon terdapat ekosistem dinamika kekuasaan dan kemajuan teknologi yang kompleks.

























































